"Dengan implementasi DPP ini, secara korporat, PLN akan lebih siap menjawab tantangan perusahaan seperti terkait FODER yang masih tinggi. Integrasi implementasi DPP ini akan mampu memberikan benefit berupa peningkatan keandalan dan efisiensi pembangkit," ucap Anang.
Keberhasilan acara Go Live ini menunjukkan bahwa data dan informasi tentang kondisi pembangkit di UP Muara Karang dan UP Muara Tawar telah tersajikan secara online, akurat dan terupdate. Sistem monitoring dan evaluasi kondisi, efisiensi dan keandalan pembangkit pun telah siap. Di samping mengefisienkan beban operasional perusahaan, peningkatan keandalan akan berpengaruh pada peningkatan kualitas layanan kelistrikan kepada para pelanggan PLN.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
"Dengan Go Live ini berarti PLN NP telah berhasil menyelesaikan 85% dari rencana roll out breakthrough DPP yang dieksekusi secara bertahap sejak tahun 2020 lalu," tambah Ruly.
Keseluruhan proses Roll out DPP ditargetkan selesai 100% pada akhir tahun 2023 ini, dimana tim iCORE terus berkomitmen untuk melanjutkan roll out ke 5 unit pembangkit lainnya yaitu PLTMG Arun, PLTU Tembilahan, PLTU Ketapang, PLTU Ropa, dan juga PLTU Tarahan yang seluruh lokasinya tersebar di penjuru Indonesia.
Digitalisasi pembangkit PLN NP dilakukan di seluruh lini mulai dari pemantauan, pengendalian, dan optimalisasi pembangkit. Percepatan PLN dalam melakukan digitalisasi tata kelola pembangkitnya ini bertujuan meningkatkan keandalan, efisiensi, dan daya saing pembangkit PLN melalui penggunaan platform digital. Dari sisi keandalan sistem, terimplementasinya program terobosan digital power plant ini meningkatkan faktor kesiapan (EAF) sekaligus menurunkan tingkat pemadaman (EFOR). [Irvan]