Waktu itu, pria yang lahir dan besar di kawasan Sukaramai, Kota Medan ini merasakan betul getirnya hidup seorang jurnalis yang bekerja tanpa mengenal waktu, namun hanya menerima gaji minim.
Bahkan terbilang kurang, apalagi untuk membiayai sekolah 4 orang anaknya.
Baca Juga:
Bedanya Rak Sepatu Tertutup dan Terbuka, Mana yang Lebih Bagus?
Karena itu, ia berniat mengajak beberapa teman jurnalis dan diberi gaji atau honor yang memadai.
Cita-citanya pun tercapai. Kini, beberapa wartawan diajaknya bergabung. Ada sekitar belasan jurnalis yang sekarang ia pekerjakan dan diberi gaji.
Seiring berjalannya waktu, popularitas Media Onlien Pewarta.co semakin menggurita. Kerja sama dari pihak swasta dan kepolisian menjadi andalan pemasukan perusahaan persnya.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Menurut Chairum, eks Wakapolda Sumut, Brigjen Mardiaz Khusin Dwihananto yang saat ini menjabat Kasetukpa Lemdiklat Polri dan Irjen Dadang Hartanto, eks Kapolrestabes Medan, pemacu semangat Chairum untuk terus eksis meningkatkan performa Media Online Pewarta.co.
"Berkat beliau berdua dan pejabat Polri lainnya yang tak bisa saya sebutkan namanya satu demi satu, performa Media Online Pewarta.co semakin diakui," katanya.
Diakuinya, untuk membesarkan pewarta, banyak aral yang menghadang. Selain persaingan sesama media online, juga media sosial.